Selasa, 21 Desember 2010

Prestasi Belajar

Setiap orang dalam kegiatan yang hendak dilakukan, pasti mengharapkan kegiatan tersebut menghasilkan suatu hasil atau prestasi yang baik. Prestasi merupakan penilaian terhadap sesuatu yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pengajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, sehingga prestasi belajar menjadi penting karena akan ada gambaran yang jelas tentang tingkat keberhasilan dari kegiatan siswa selama mengikuti pelajaran (Purwanto). Hampir sama dengan purwanto, Winkel menyatakan bahwa prestasi belajar sering disebut sebagai hasil dari perbuatan belajar yang melukiskan taraf kemampuan seseorang setelah belajar dan berlatih secara sengaja, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih maju.
Buchori mengunggkapkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai atau ditonjolkan  murid-murid sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka, atau huruf serta tindakannya yang mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu. Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Namawi bahwa prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Berbeda dengan pendapat diatas, Soedijiarto lebih melihat prestasi belajar sebagai suatu tingkatan penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, sedangkan Sukmadinata menyebut prestasi belajar atau hasil belajar disekolah dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Hasil belajar atau prestasi belajar disekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf. Sejalan dengan itu, Azwar  menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar. Sedangkan Suryabrata  lebih memperjelas dengan memberikan definisi tentang prestasi belajar yaitu hasil ujian yang dilakukan melalui penilaian dengan jalan testing, mengerjakan tugas, menanyakan berbagai hal, membuat karangan, menyuruh memproduksi hal-hal yang telah diterima sebagai pelajaran, dan memberi ulangan yang bertujuan untuk mengetahui kemajuan anak didik. 
Dari beberapa pengertian diatas, untuk penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melewati tahap-tahap latihan atau pendidikan tertentu melalui proses belajar mengajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kalimat. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar 
Secara umum hampir semua ahli menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Yaitu internal, eksternal, dan situasional. Hanya saja dalam pembahasannya  menjadi agak sedikit berbeda. Seperti Santoso menyebutkan bahwa ke 3 faktor tersebut terdiri dari :
a.       Faktor Internal
Meliputi faktor-faktor yang ada dalam diri individu seperti konsep diri, keadaan fisik dan lain-lain.
b.      Faktor Eksternal
Lebih pada faktor-faktor diluar individu, antara lain : pola asuh orang tua, pendampingan orang tua, pendidikan disiplin, dan lain-lain.
c.       Faktor Situasional
Mengacu pada kondisi sosial ekonomi dari individu tersebut.
Dilihat dari sudut pandang subyek yang mengalami proses belajar, Wiramihardja menyebutkan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang individu, yaitu :
A.    Instriksik
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti motivasi, kemauan, dan sebagainya.
B.     Ekstrinsik
Yaitu semua faktor dari luar individu termasuk hadiah atau pujian kalau individu tersebut mendapatkan keberhasilan pada semua bidang atau salah satu bidang tertentu.
Secara lengkap, Sanggalang (dalam Kartono, 1995) menjelaskan secara lebih terinci pembagian ini. Yaitu :
a.       Faktor dari dalam diri individu (internal)
1.      Kecerdasan
Jika kecerdasan seorang individu itu normal atau tinggi maka kemungkinan besar prestasi akan dicapai oleh individu tersebut akan baik, meskipun demikian tidak semua orang dengan tingkat kecerdasan tinggi atau normal mempunyai prestasi yang baik. Ini bisa saja disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti sakit, tidak mau belajar, dan sebagainya.
2.      Bakat
Bakat adalah potensi atau kemampuan yang mana kalau diberi kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar kan mencapai kecakapan yang nyata.
3.      Minat dan perhatian
Seseorang jika mempunyai minat terhadap sesuatu hal, pasti akan memperhatikan secara baik hal tersebut. Dalam proses belajar, hal ini bisa meningkatkan prestasi karena jika fokus terhadap suatu hal baik, maka hal tersebut tidak akan dilupakan.
4.      Motif
Orang yang memiliki motif belajarnya kuat, pasti akan berusaha untuk meningkatkan usahanya terus menerus sampai memperoleh hasil atau prestasi yang bagus.
5.      Kesehatan jasmani
Kesehatan jasmani juga penting, karena jika seseorang belajar dengan tubuh yang sehat pasti akan lebih mudah dibanding dengan seseorang yang sering sakit-sakitan pasti akan lebih susah menyerap materi yang dipelajari. Otomatis prestasinya pun akan sangat berbeda.
6.      Cara belajar
Semakin baik dan efisien cara belajar seseorang , kemungkinan untuk mencapai prestasi yang baik akan semakin tinggi.


b.      Faktor dari luar individu (Eksternal)
Terbagi atas :
a.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.      Lingkungan Alam
Lingkungan yang tenang menyegarkan, sudah pasti akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan membuat materi apapun yang dipelajari menjadi lebih mudah diserap, dibandingkan dengan suasana yang panas dan gaduh. Dengan keadaan alam yang sejuk, kita akan lebih mampu meningkatkan prestasi kita.
2.      Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan orang terdekat dan tempat pertama kita dalam segala hal, keluarga yang mendukung aktivitas kita belajar, sangat membantu kita dalam belajar. Seperti misalnya membantu kita ketika kesulitan, dan sebagainya. Disiplin dalam keluarga juga penting agar kita tahu apa yang harus kita lakukan sepanjang hari agar waktu kita tidak terbuang dengan hal-hal yang tidak menyenangkan.
3.      Lingkungan Masyarakat
Dalam lingkungan masyarakat, lebih disoroti kepada pergaulan dengan anak-anak lain disekitarnya. Jika seseorang bergaul dengan anak yang rajin belajar, dan senantiasa punya waktu untuk belajar, maka prestasinya akan baik, dibandingkan jika anak-anak bergaul dengan anak-anak yang malas belajar.
b.      Faktor Sekolah
Suasana sekolah yang mendukung akan mempengaruhi prestasi murid. Jika dalam lingkungan sekolah ada interaksi atau hubungan yang baik antara murid dan guru, maka seorang anak mungkin saja prestasinya akan baik.
c.       Faktor Peralatan Belajar
Lengkap tidaknya peralatan belajar yang tersedia juga berpengaruh terhadap niat belajar seseorang dan pasti itu akan berpengaruh terhadap prestasi yang dicapainya.
Aspek-aspek Prestasi Belajar
Menurut Bloom, prestasi belajar dibagi ke dalam 3 aspek penting sebagai tujuan pendidikan yaitu sebagai berikut :
a.       Aspek Kognitif
Aspek ini mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi.
b.      Aspek Afektif
Aspek ini  meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan pembentukkan pola hidup.
c.       Aspek Psikomotor
Aspek ini mencakup presepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerak yang konpleks, penyesuaian pola gerakkan dan kreativitas.
Selain pendapat Bloom, Gagne juga memberikan aspek-aspek dari prestasi belajar yaitu sebagai berikut :
a.       Belajar dibidang kognitif, yang mencakup informasi verbal, kemahiran intelektual, dan pengaturan kegiatan kognitif.
b.      Belajar dibidang sensorik motorik yang juga merupakan ketrampilan motorik.
c.       Belajar dibidang dinamik afektif yang mencakup tentang sikap.
Berdasarkan pendapat dari dua tokoh tersebut, peneliti mengambil pendapat dari Bloom  yang membagi menjadi 3 aspek penting sebagai tujuan pendidikan, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotor.

Fungsi Prestasi Belajar
Fungsi utama prestasi belajar menurut Ngemon terdiri dari :
a.       Fungsi belajar yang berfungsi sebagai indikator dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki oleh pelajar.
b.      Sebagai lambang pemenuhan keinginan
c.       Informasi prestasi belajar dapat menjadi perangsang untuk meningkatkan nilai yang telah diperoleh sebelumnya.
d.      Prestasi belajar dapat berfungsi sebagai indikator daya serap dan kecerdasan belajar.
Berbeda dengan Ngemon, Subandi menyatakan bahwa prestasi belajar berfungsi untuk mengetahui secara sistematis tentang pengaruh usaha belajar siswa untuk dianalisa agar diketahui apakah tujuan pelajaran telah tercapai. Prestasi belajar diperoleh dari kumpulan keterangan dari siswa dalam hal ini berbentuk nilai hasil belajar untuk diketahui keberhasilan tujuan pelajaran yang dicapai dan dengan penilaian hasil belajar adalah  untuk mengidentifikasikan apakah siswa telah mampu melakukan hal seperti yang telah dideskripsikan dalam rumusan tujuan pengajaran dan seberapa baik mereka melakukan sebagai hasil belajar.